Healing ala Gen Z emang nggak pernah biasa-biasa aja! Generasi ini selalu punya cara unik buat ngurus diri sendiri, dari yang bikin geleng-geleng kepala sampai yang ternyata jitu banget buat redakan stres.
Di tengah kehidupan online yang kadang bikin pusing tujuh keliling, mereka justru menciptakan tren self-care nyeleneh tapi efektif. Healing ala Gen Z tuh beda banget sama cara orang-orang dulu!
Kalau generasi sebelumnya healing-nya harus ke spa atau liburan mahal, anak Gen Z malah bisa happy banget dengan cara-cara sederhana yang kadang bikin kita ngakak. Penasaran gimana caranya mereka tetap waras di dunia online yang bikin stres? Yuk, intip tren self-care kekinian ala Gen Z yang bisa kamu tiru!
1. Bed Rotting – Rebahan Total Tanpa Rasa Bersalah
Apa itu bed rotting? Tren ini viral di TikTok, di mana Gen Z menghabiskan waktu seharian di kasur—bukan untuk tidur, tapi untuk scroll media sosial, nonton drakor, atau sekadar melamun.
Kenapa Bisa Jadi Self-Care?
- Memberikan waktu untuk recharge energi mental.
- Membatasi interaksi sosial yang bikin lelah.
- Tidak memaksakan diri untuk selalu produktif.
Tips Biar Nggak Malah Stres:
- Batasi waktunya, misal maksimal 3-4 jam.
- Siapkan cemilan dan minuman biar nggak bolak-balik keluar kamar.
2. Silent Walking – Jalan-Jalan Tanpa Musik atau Podcast
Kalau biasanya jalan pagi sambil dengerin musik atau podcast, Gen Z justru mencoba silent walking—jalan kaki dalam keheningan, fokus pada suara alam dan pikiran sendiri.
Manfaatnya:
- Mengurangi overstimulation dari gadget.
- Melatih mindfulness dan kesadaran penuh.
- Bikin lebih peka sama lingkungan sekitar.
Coba Deh! Mulai dengan 10 menit jalan kaki tanpa gangguan, rasakan bedanya
3. Cry Therapy – Nangis Sepuasnya Biar Lega
Daripada dipendam, Gen Z memilih cry therapy—melepaskan emosi dengan menangis sepuasnya sambil nonton film sedih atau dengerin lagu galau.
Kenapa Justru Sehat?
- Melepaskan hormon stres lewat air mata.
- Bikin hati lebih plong setelahnya.
- Lebih baik daripada toxic positivity yang memaksa selalu ceria.
Rekomendasi Lagu & Film Galau:
- Lagu: Snooze – SZA, All Too Well – Taylor Swift
- Film: Past Lives, Eternal Sunshine of the Spotless Mind
4. Goblin Mode – Hidup Seenaknya untuk Sejenak
Goblin mode adalah istilah untuk mood di mana Gen Z membiarkan diri berantakan tanpa peduli penampilan atau produktivitas. Makan junk food, nggak mandi seharian, atau pakai baju yang sama selama 2 hari—yang penting happy!
Kapan Harus Dilakukan?
- Saat burnout dan butuh reset.
- Sebagai bentuk pemberontakan terhadap standar kesempurnaan di media sosial.
Warning! Jangan terlalu sering, cukup 1-2 hari sebagai bentuk mental detox.
5. Delulu is the Solulu – Berkhayal Biar Semangat Lagi
Delulu is the solulu (delusi adalah solusi) adalah tren di mana Gen Z sengaja berkhayal positif untuk memotivasi diri. Misal:
- “Aku pasti bisa dapat promosi!” (padahal baru magang seminggu).
- “Besok ketemu doi, waktunya glow up!” (padahal cuma mau ke minimarket).
Efek Positifnya:
- Bikin lebih semangat menjalani hari.
- Mengurangi overthinking berlebihan.
Yang Perlu Diingat: Tetap realistis, tapi biarkan imajinasi membantumu lebih optimis.
6. Touch Grass – Melepaskan Diri dari Dunia Online
“Go touch some grass” adalah sindiran untuk orang yang terlalu asyik di dunia maya. Tapi Gen Z memaknainya sebagai ajakan self-care—keluar rumah, menyentuh rumput, dan menghubungkan diri kembali dengan alam.
Aktivitas Seru untuk Touch Grass:
- Duduk di taman sambil ngerjain hobby.
- Picnic sederhana dengan teman.
- Jalan-jalan pagi tanpa stalking medsos.
Kesimpulan
Self-care ala Gen Z mungkin terlihat aneh, tapi sebenarnya adalah bentuk adaptasi terhadap tekanan dunia modern. Dari bed rotting sampai delulu is the solulu, tren ini membuktikan bahwa healing nggak harus mahal atau ribet—yang penting bikin kamu lebih bahagia dan waras di tengah hiruk-pikuk online.
Mana yang Pernah Kamu Coba? Share pengalamanmu di kolom komentar!