You are currently viewing Gak Cuma Influencer, Kamu Lagi Ngejalanin Personal Marketing

Gak Cuma Influencer, Kamu Lagi Ngejalanin Personal Marketing

Pernah gak sih, kamu mikir: “Aku bukan anak marketing, apalagi masih mahasiswa jadi gak perlu pusing soal personal branding atau jualan value diri…”
Well, surprise! Faktanya, kamu—iya, kamu yang lagi baca ini—sebenarnya udah ngejalanin personal marketing tiap hari, bahkan tanpa sadar.

Apa Itu Personal Marketing?

Secara singkat, personal marketing itu adalah cara kamu mempresentasikan diri ke orang lain—baik itu lewat cara ngomong, gaya berpakaian, sampai konten yang kamu upload di media sosial. Gak harus jadi influencer atau content creator dulu buat “jualan diri”. Tiap kali kamu posting sesuatu di Instagram, ikut organisasi, atau bahkan jawab pertanyaan di kelas… kamu lagi ngelakuin promosi versi kamu sendiri.

Kenapa Ini Penting Buat Mahasiswa?

Di dunia yang serba kompetitif kayak sekarang, personal marketing bukan lagi pilihan—tapi kebutuhan. Dunia kampus emang fokusnya di akademik, tapi dunia kerja (dan dunia nyata) ngelihat lebih dari sekadar IPK.

Contohnya:

  • CV kamu itu brosur. Apa yang kamu tulis di sana nentuin kesan pertama HR.
  • Akun LinkedIn kamu itu etalase digital. Orang bisa lihat kamu “jual diri” sebagai calon profesional kayak gimana.
  • Cara kamu bawa diri saat interview, presentasi, atau diskusi—semua itu bagian dari strategi komunikasi.

Personal Marketing ≠ Pura-pura

Penting buat diinget: personal marketing bukan berarti kamu harus “berpura-pura jadi orang lain”. Justru sebaliknya, ini soal gimana kamu menampilkan versi terbaik dari dirimu secara konsisten dan otentik.

Misalnya:

  • Kamu suka desain? Tunjukin lewat karya-karya di Behance atau Instagram.
  • Kamu aktif di organisasi? Ceritain pengalamanmu di LinkedIn, highlight soft skill-nya.
  • Kamu introvert tapi jago nulis? Bangun personal branding lewat tulisan—blog, Medium, atau bahkan tweet yang insightful.

Tips Simpel Buat Mulai Personal Marketing (Tanpa Ribet)

  1. Rapikan jejak digital – Coba googling nama kamu sendiri. Apa yang muncul? Kalau belum sesuai, saatnya benahi.
  2. Tentukan nilai unik kamu – Apa yang bikin kamu beda dari orang lain? Passion? Skill? Vibe?
  3. Konsisten di platform yang kamu pilih – Gak harus semua media sosial dipakai. Pilih yang paling cocok buat kamu.
  4. Bangun narasi – Cerita itu powerful. Bangun cerita tentang siapa kamu dan kemana kamu mau pergi.

Kesimpulan

Personal marketing bukan cuma buat selebgram atau public speaker. Mahasiswa pun perlu ngerti cara “jual diri” dengan cerdas dan elegan. Gak perlu lebay, cukup jadi versi terbaik dari dirimu—dan biarkan dunia lihat potensimu yang sebenarnya.

Toh, di era digital ini, yang gak keliatan, bisa dianggap gak ada. Jadi, kenapa gak mulai sekarang?

Jangan lupa daftarin diri dan orang tercinta untuk mendapat pendidikan terbaik di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya!

Leave a Reply